Rabu, 13 Januari 2016

Jadi Apa di Muhammadiyah



Beberapa saat setelah Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, ada yang bertanya kepada Buya Risman Muchtar, salah satu Anggota Majelis Tabligh PP Persyarikatan Muhammadiyah periode 2010-2015. Begini pertanyaannya, "Setelah muktamar ini, nanti anda JADI apa di Muhammadiyah?"

Jawaban Buya Risman Muchtar tampaknya bisa kita ambil ibrahnya sebagai warga Muhammadiyah. Begini jawaban beliau, "Di Muhammadiyah tidak perlu JADI-JADIAN, jadi apapun asal ikhlas dan mau ambil bagian tanggung jawab, berjuang dan berkorban dalam gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar, insya Allah kita akan menjadi "muflihuun", yaitu orang-orang yang sukses, di dunia berjaya dan di akhirat berbahagia. Di yaumil akhir nanti, tidak ada pertanyaan apa jabatan dan Kartu Muhammadiyah Anda nomor berapa. Akan tetapi yang pasti setiap kita adalah pemimpin, setiap pemimpin akan diminta tanggung jawab dari kepemimpinannya. Setiap muslim adalah da'i yang bertanggungjawab untuk melanjutkan tugas risalah dakwah Nabi Muhammad SAW, apalagi sebagai orang yang mengaku pengikut Nabi Muhammad SAW (Muhammadiyyuun), tentu akan ditanya apa yang telah kita lakukan untuk mendakwahkan Islam itu. Oleh karena itu apapun jabatan Anda, siapapun Anda dan di manapun Anda berada, termasuk saya, mari kita ikhlaskan niat kita untuk berjihad di jalan Allah dengan cara ambil bagian tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dakwah."

Barakallahu fiikum... Semoga kita bisa mencontoh orang-orang yang diberi keikhlasan oleh Allah Ta'ala. Melakukan kebaikan apapun tanpa berharap apresiasi dari manusia. Semoga Buya Risman Muchtar dan kita semuanya digolongkan sebagai orang-orang yang ikhlas, orang-orang yang muflihuun...

Muhammadiyah Gerakan Islam



Menegaskan kembali tentang makna besar dari organisasi Muhammadiyah, tulisan singkat dari Buya Risman Muchtar ini tentang Muhammadiyah adalah gerakan Islam, semoga memberikan pencerahan. Sumber berita ini kami peroleh dari http://www.sangpencerah.com/
Persyarikatan Muhammadiyah kita ini adalah “Gerakan Islam”, dua kata ini menurut saya sangat penting untuk ditadabburkan secara baik dan benar.
Pertama: Kata “gerakan” bermakna bahwa Muhammadiyah adalah sebuah persyarikatan yang di dalamnya berkumpul orang-orang yang memiliki semangat pergerakan atau para penggerak yang setiap saat melakukan gerakan, aktifitas, amal shaleh. Bagi para penggerak tidak ada kata diam, apalagi berhenti atau mundur dan juga kata pensiun. Muhammadiyah di level dan bagian manapun akan menjadi macet dan vakum malah bisa mati, bila terjadi  “salah masuk atau salah memasukan” atau “masuk dengan tujuan yang salah”. Di Muhammadiyah tidak ada pemain cadangan,  semua adalah pemain utama yang “bekerja sama dan sama – sama bekerja untuk tujuan yang sama”.
Kedua: Kata “Islam”, adalah kata kunci, bahwa para pendiri dan penerus Muhammadiyah adalah para penggerak yang berkumpul untuk menggerakkan Islam, mendakwahkan Islam, memperjuangkan Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Apapun yang dilakukan di Muhammadiyah adalah untuk Islam, berdasarkan Islam, untuk kemajuan Islam, untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, serta untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu masyarakat yang hidup berdasarkan tuntunan dan tatanan Islam yang bersumber dari Alquran dan Assunnah. Jadi janganlah Muhammadiyah kita ini dikhianati dengan menyia-nyiakan amanah, setiap pribadi pimpinan dan anggota Muhammadiyah harus ambil bagian tanggung jawab dalam menggerakkan Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Jangan dikotori Muhammadiyah dengan memasukkan berbagai faham yang menyimpang dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Muhammadiyah, seperti Islam liberal, syiah dan faham pemikiran sesat lainnya. (sebuah renungan di kota Makkah sambil menunggu azan shubuh Masjidil Haram) wassalam
Ditulis oleh : Buya Risman Muchtar