Menegaskan
kembali tentang makna besar dari organisasi Muhammadiyah, tulisan singkat dari
Buya Risman Muchtar ini tentang Muhammadiyah adalah gerakan Islam, semoga
memberikan pencerahan. Sumber berita ini kami peroleh dari http://www.sangpencerah.com/
Persyarikatan Muhammadiyah kita ini
adalah “Gerakan Islam”, dua kata ini menurut saya sangat penting untuk
ditadabburkan secara baik dan benar.
Pertama: Kata “gerakan” bermakna bahwa Muhammadiyah adalah sebuah
persyarikatan yang di dalamnya berkumpul orang-orang yang memiliki semangat
pergerakan atau para penggerak yang setiap saat melakukan gerakan, aktifitas,
amal shaleh. Bagi para penggerak tidak ada kata diam, apalagi berhenti atau
mundur dan juga kata pensiun. Muhammadiyah di level dan bagian manapun akan
menjadi macet dan vakum malah bisa mati, bila terjadi “salah masuk atau
salah memasukan” atau “masuk dengan tujuan yang salah”. Di Muhammadiyah tidak
ada pemain cadangan, semua adalah pemain utama yang “bekerja sama dan sama
– sama bekerja untuk tujuan yang sama”.
Kedua: Kata “Islam”, adalah kata kunci, bahwa para pendiri dan
penerus Muhammadiyah adalah para penggerak yang berkumpul untuk menggerakkan
Islam, mendakwahkan Islam, memperjuangkan Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya. Apapun yang dilakukan di Muhammadiyah adalah untuk
Islam, berdasarkan Islam, untuk kemajuan Islam, untuk kemuliaan Islam dan umat
Islam, serta untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu masyarakat yang hidup
berdasarkan tuntunan dan tatanan Islam yang bersumber dari Alquran dan
Assunnah. Jadi janganlah Muhammadiyah kita ini dikhianati dengan menyia-nyiakan
amanah, setiap pribadi pimpinan dan anggota Muhammadiyah harus ambil bagian
tanggung jawab dalam menggerakkan Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah.
Jangan dikotori Muhammadiyah dengan memasukkan berbagai faham yang menyimpang
dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Muhammadiyah, seperti
Islam liberal, syiah dan faham pemikiran sesat lainnya. (sebuah renungan di
kota Makkah sambil menunggu azan shubuh Masjidil Haram) wassalam
Ditulis oleh : Buya Risman Muchtar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar