Gue selalu suka film dokumenter, maka kemarin waktu ke Disc Tarra and nemu film dokumenter asli Indonesia (sutradaranya namanya Ucup)
yang ternyata pemenang piala citra 2008, gue pun menjadi riang gembira.
Kebetulan (eh, nggak ada si yang kebetulan) gue masuk angin and spend
the day di rumah. Jadilah gue sempet nonton film dokumenter ini.
The Conductors adalah cerita tentang 3 conductor atau dirigen dengan style dan crowd-nya masing-masing. Mulai dari Addie MS yang posh, classy dan talented (pemimpin Twilite Orchestra), ke AG Sudibyo yang punya keinginan kuat (pemimpin paduan suara UI yang sekali nyanyi bisa 2000 orang sekaligus) serta Yuli Soemphil yang passionate (pemimpin lagu-lagu Aremania, supporter sepak bola Arema Malang).
I learned couple of things:
- Waktu Addie MS diminta untuk konser di tengah-tengah stadion sepakbola di Malaysia, dia tetap terima, meskipun jadi banyak hal rumit yang perlu diperhitungkan untuk konser orkestra outdoor semacam itu. Bukan kondisi ideal yang ia cari. Tapi achievement dari kondisi yang tidak sempurna itu dan efeknya untuk kemajuan Twilite Orchestra di masa depan. Menjadi pemimpin itu berarti harus visioner
- AG Sudibyo sewaktu harus membentuk dan memimpin ribuan orang dalam choir, ia berusaha memisahkan jenis suara dari awal saat peserta choir mendaftar dari tiap fakultas. Pak AG Sudibyo tidak memakan gajah sekali telan (bisa keselek). Ia memotong-motongnya terlebih dahulu. Menjadi pemimpin itu berarti harus bisa memilah prioritas and get things done
- Yuli Soemphil, gaya kepemimpinannya paling menarik! Gimana nggak, tanpa latihan, tanpa banyak basa-basi, ia memimpin ratusan orang untuk mengikuti gaya dan nyanyian yang ia ciptakan untuk mendukung Arema! Ia punya karisma, semua anak Arema menyukainya. Bahkan jika memang tak suka dengan lagu dan gayanya, anak Arema bisa complain dan memberikan usul mereka kepada Yuli. Menjadi pemimpin itu berarti kita harus punya passion dan selalu berusaha mendengarkan aspirasi orang yang kita pimpin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar