Sabtu, 14 Januari 2012

INSTROPEKSI DIRI

Hari ini adalah hari yg bahagia untuk kita semua yg ada di ruangan ini, kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang orang yang kita cintai. Berbicara tentang cinta, ada beberapa orang, yg tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga, terutama orang tua, keberhasilan dan perjuangan yg kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta kasih sayang dukungan serta bimbingan dari orang tua. Bahagiaku Surga mereka dan Deritaku Pilu mereka, karya Feby.

Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yg gelap, pandanganku tertuju pada dua orang di kejauhan sana, dua orang dengan senyuman yg sudah tak asing dimataku, dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi, ya mereka papa dan mamaku, dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka, seiring dengan langkah terlintas dibenaku atas apa yg telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini mama yg telah mengadungku selama sembilan bulan, mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini, mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, papa yang telah mendidikku, papa yang rela bekerja banting tulang ihklas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup, detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun, apakah yg dapat kulakukan untuk membalas mereka, sering aku tutup kuping nggak mau dengerin nasehat mereka, sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku, sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku dan bahkan sering aku mengeluarkan kata kata kasar yg nggak pantas mereka dengar dari bibirku Dasar Cerewet, Kuno, Kolot, tapi apakah mereka mendendam rasa dendam terhadapku. TIDAK tidak sama sekali... mereka dapat tulus memaafkan kehilafanku mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka, bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini, ya Tuhan betapa durhakanya aku, tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku, langkah langkahku terhenti dihadapakan mereka, dan kupandangi papa dan mamaku inci demi inci.

Badan yg dulu tegap kekar kini mulai membungkuk, rambut yg dulu hitam kini mulai memutih, dan kulit mereka yg dulu kencang kini mulai berkeriput, kutatap mata mereka yg berbinar binar dan mulai menteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini, kucium tangan mereka, kupe..luk mereka sambil berkata, papa.., mama.. yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah papa dan mama berikan kepadaku, terimakasih pa... terimakasih ma..., aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku, terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar