Minggu, 06 Juni 2010

Pesan Pak AR Fachruddin

Walaupun umur Saudara sudah delapan belas tahun,

walaupun Saudara telah nyata-nyata sebagai seorang putra Indonesia

yang Muslim dan Mukmin, namun kalau Saudara belum

mengetahui benar-benar apa yang menjadi dasar dan tujuan

Muhammadiyah, saya nasehatkan lebih baik Saudara jangan

tergesa-gesa memajukan surat permintaan menjadi anggota

Muhammadiyah.

Jangan! Jangan!

Agar saudara tiada menyesal.

Mengapa demikian?

Menjadi anggota Muhammadiyah hanyalah berarti

menyediakan diri untuk dapat dan sanggup memikul berbagaibagai

tugas dan kewajiban karena Allah.

Tugas dan kewajiban itu hanyalah dari dorongan dari rasa

kesadaran sebagai seorang Muslim yang benar-benar ingin

mengabdi dan berbakti kepada Allah semata-mata untuk

kemuliaan dan keluhuran Agama Islam (Agama Allah) di bumi

Indonesia, Negara yang sama-sama kita cintai ini.

Muhammadiyah tidak memaksa!

Muhammadiyah tidak akan memaksa.

Karena Muhammadiyah menyadari bahwa mereka yang

memasuki Muhammadiyah secara terpaksa, tidaklah akan ada

artinya. Anggota yang demikian tidak akan berguna bagi dirinya

dan tidak akan berguna pula bagi Muhammadiyah.

Anggota Muhammadiyah yang masuknya secara terpaksa,

anggota itu tak akan beramal untuk Muhammadiyah: mereka

akan banyak melanggar norma-norma Islam. Mereka akan

mendapatkan sorotan yang tidak baik dari masyarakat, dari

kalangan Muhammadiyah dan juga tentu Allah subhanahu

wata’ala.

Karena itu sekali lagi jangan Saudara tergesa-gesa

memasuki Muhammadiyah. Dan jangan sekali-kali Saudara

memasuki Muhammadiyah secara terpaksa!!

Pelajarilah dahulu Muhammadiyah.

Pelajarilah Asas dan Tujuannya.

Pelajarilah Khittahnya.

Pelajarilah Anggaran Dasarnya

Pelajarilah Anggaran Rumah Tangganya

Pelajarilah Kepribadiannya

Dan jangan Saudara terpaksa.

Muhammadiyah tidak membujuk!

Subhanallah! Allahu Akbar!

Muhammadiyah bukan werek, Muhammadiyah bukan

tengkulak, Muhammadiyah bukan makelar, Muhammadiyah

bukan verkoper, Muhammadiyah bukan tukang calo!

Muhammadiyah mengetahui dengan sungguh-sungguh

bahwa menjadi warga Muhammadiyah bukan ringan. Dia akan

memikul beberapa beban, memikul beberapa kewajiban,

memikul beberapa tugas. Kewajiban dan tugas karena Allah.

Kalau yang kuat, mereka akan beramal dalam

Muhammadiyah dengan kekuatannya.

Kalau yang kaya, akan beramal dengan kekayaannya.

Kalau yang alim, berilmu, Kyai, Alim Ulama, Sarjana

akan beramal dengan ilmunya.

Kalau yang berpangkat dan berkuasa, mereka akan

beramal untuk Islam dalam Muhammadiyah dengan pangkat

dan kekuasaannya.

Apakah anggota-anggota Muhammadiyah yang demikian

itu dapat dicari dengan bujukan? Dengan janji-janji? Dengan

rayu-rayu dan cumbu-cumbu?

Tidak Saudara! Itu hanyalah terdapat bagi mereka yang

memasuki Muhammadiyah dengan pengertian dan kesadaran.

Lalu bagaimana?

Kalau Saudara ingin juga memasuki Muhammadiyah,

padahal Saudara hanya tertarik oleh Rumah Sakitnya, tertarik

Panti Asuhan Yatimnya, tertarik dengan Sekolah-sekolahnya,

tertarik gerakan Fitrahnya, tertarik gerakan Qurbannya, tertarik

gerakan Pemudanya, tertarik gerakan Mahasiswanya, tertarik

gerakan Pelajarnya, tertarik ‘Aisyiyahnya, tertarik Nasyiatul

Aisyiyahnya, tertarik Pecak Silatnya, tertarik gerakan Ulamaulama’nya,

tertarik Seniman-Budayawannya, tertarik

Drumbandnya, dan lain-lain usaha Muhammadiyah, kalau baru

tertarik dengan yang demikian, saya nasehatkan lebih baik:

Jangan tergesa-gesa masuk!

Lalu bagaimana?

Lebih baik ikutilah dahulu pengajian-pengajian

Muhammadiyah. Ikutilah lebih dahulu uraian-uraian dari

Muballigh/Muballighat Muhammadiyah, ikutilah lebih dahulu

ceramah-ceramah Muhammadiyah, atau coba bicara-bicaralah

lebih dahulu dengan Pemimpin-pemimpin Muhammadiyah.

Dimana ada kesempatan, bertanyalah, berdekatlah,

berdiskusilah, bertukar pikiranlah! Jangan terus tunduk, jangan

terus menyerah. Debatlah, debatlah, dan …..

Jangan tergesa-gesa masuk!

Kalau Saudara telah memahami benar-benar tentang apa,

siapa dan bagaimana Muhammadiyah, tentang asas, tujuan,

khittah, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan

Kepribadiannya, saya kira Saudara tentu sudah tidak ragu-ragu

lagi memasuki Muhammadiyah.

Kalau Saudara sudah tidak menyesal memasuki

Muhammadiyah, tentu Saudara akan bergembira dan puas

memasuki Muhammadiyah. Dan dengan demikian tentu Saudara

akan berasa senang, berjuang dalam Muhammadiyah dengan

uang, ilmu dan tenaga Saudara. Karena Saudara menyadari,

walaupun lahirnya untuk Muhammadiyah, tetapi pada

hakekatnya itu adalah untuk Allah semata-mata, muhlisina

lahuddin. Bukan untuk lain-lainnya.

Kalau sudah demikian, dengan tidak usah didesak-desak,

tak usah dikejar-kejar, Saudara tentu berkeinginan dan

berkemauan untuk menyebarkan, meratakan, meluaskan

Muhammadiyah dimana saja Saudara berada.

Seperti tersebut di muka, kesemuanya itu kerjakanlah

bukan untuk mencari gaji melainkan jadikanlah semuanya itu

sebagai ibadah Saudara kepada Allah, untuk mencari keridhaan

Allah dengan melalui Persyarikatan Muhammadiyah sebagai

gerakan Islam, gerakan dakwah amar makruf nahi munkar. (sekian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar