Senin, 13 Juni 2011

"KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI".

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan wawancara dari salah satu guru, dari seluruh jumlah siswa kelas XI yang ada, ada beberapa siswa yang tidak melakukan disiplin di sekolah. Siswa tersebut adalah siswa yang aktif dalam arti siswa yang sering tidak disiplin di sekolah. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari beberapa siswa tersebut sering kali terlambat masuk sekolah, bolos, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), keluar tanpa izin, dan tidak menghiraukan ketika guru menerangkan pelajaran dikarenakan mereka tidak bisa mengatur waktu. Karena seringnya tidak berdisiplin masuk sekolah, maka motivasi belajar mereka menurun. Dalam hal ini yang berperan penting adalah lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga untuk memotivasi siswa tersebut untuk berdisiplin di sekolah dan menjelaskan atau memberi tahu tentang dampak negatif jika mereka tidak berdisiplin di sekolah.

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa.

Kedisiplinan merupakan hal penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di lingkungan sekolah. Mentaati tata tertib di sekolah, pola hidup dan kegiatan yang berdisiplin bagi siswa maupun siswi akan memotifikasi dan meningkatkan motivasi belajar di sekolah, itu dapat diterapkan dengan dan tidak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Peningkatan motivasi belajar siswa bisa dilihat dari kedisiplinan yang diterapkan untuk dirinya sendiri, dipastikan dapat melakukan kedisiplinan sekolah tanpa adanya rasa keterpaksaan.

Memahami dan menyadari kedisiplinan bagi individu maupun lingkungan itu sangat penting. Selain untuk melatih mengendalikan diri, mengho rmati dan bertanggung jawab terhadap tata tertib di sekolah. Kedisiplinan juga memegang peranan penting guna mengendalikan tingkah laku siswa-siswi selama di sekolah dan kedisiplinan di sekolah juga memegang peranan penting karena jika tanpa disiplin anak akan menjadi orang yang bimbang, tidak terkendali dan tidak bisa mengambil keputusan. Dorongan untuk disiplin diri adalah dorongan dari luar.

Manusia yaitu pengetahuan kesadaran dan kemauan membuat disiplin seperti adanya perintah, pengawasan, ancaman, larangan, pujian dan hukuman. 1 Pelanggaran kedisiplinan juga sering terjadi di sekolah, jenis pelanggran terjadi karena masalah tingkah laku siswa yang bertahan dan kurang membentuk kesanggupan disiplin diri. Pengendalian tingkah laku, memerlukan bimbingan
1 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing. (Jakarta: Gunung Mulia, 1995), 135

guru, seperti keterlambatan, pembolos, perkelahian, menyontek yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah.

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan yang batin atau watak dengan maksud supaya segala perbuatan selalu mentaati tata tertib sedangkan arti kedisiplinan adalah melaksanakan tata tertib (peraturan) yang berlaku pada sistem tersebut. Di suatu sekolah kedisiplinan merupakan hal yang paling penting bagi siswa siswi, maupun guru. Mentaati tata tertib yang ada di sekolah adalah salah satu cara untuk berdisiplin. Pola hidup dan kegiatan yang
berdisiplin akan menguntungkan individu maupun lingkungan. Tata tertib yang dibuat oleh suatu sekolahan harus dipatuhi dan tidak boleh di langgar.

Kita seharusnya memahami dan menyadari betapa penting kedisiplinan bagi individu maupun lingkungan. Kedisiplinan merupakan awal mencapai kesuksesan. Di suatu sekolah kedisiplinan merupakan hal yang penting bagi siswa-siswi maupun para guru. Mentaati tata tertib sekolah dan hal itu menyebabkan motivasi belajar seorang siswa menjadi meningkat dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Peningkatan motivasi belajar siswa bisa dilihat dari kedisiplinan yang diterapkan. Apabila siswa itu bisa berdisiplin untuk dirinya sendiri bisa dipastikan siswa tersebut dapat melakukan kedisiplinan sekolah dan mentaati segala tata tertib yang berlaku di sekolah tanpa adanya rasa keterpaksaan. Kedisiplinan di sekolah bisa kita ketahui dalam bentuk datang tepat waktu, tidak meninggalkan kalau tidak ada urusan penting, mengikuti upacara bendera, mengerjakan tugas tepat waktu, dan tidak melanggar tata tertib dari sekolah.

Adapun kedisiplinan di sekolah pada dasarnya berfungsi untuk melatih mengendalikan diri, menghormati dan bertanggung jawab terhadap peraturanperaturan di sekolah. Kedisiplinan di sekolah itu sendiri memegang peranan penting guna mengendalikan tingkah laku anak selama di sekolah.

Jenis-jenis pelanggaran kedisiplinan siswa di sekolah, menurut pendapat Singgih D Gunarsa menyebutkan: "Masalah tingkah laku di sekolah yang bertahan dan kurang pembentukan kesanggupan disiplin diri. Pengendalian tingkah laku dan memerlukan bimbingan guru adalah antara lain keterlambatan, membolos, perkelahian, menyontek dan sebagainya.2 Berdasarkan keterangan di atas, permasalahan pelanggaran disiplin di sekolah dapat dilihat dalam berbagai hal antara lain melanggar tata tertib sekolah, terlambat masuk sekolah, terlambat mengumpulkan tugas, mengerjakan PR di sekolah, keluar tanpa izin, berada di kantin saat ganti pelajaran dan sebagainya.

Disiplin di sekolah merupakan usaha untuk memperkenalkan cara atau memberikan pengalaman yang baik. Disiplin disini bukanlah suatu tata tertib sekolah melainkan sikap dan tanggung jawab jika setiap individu mempunyai kedisiplinan, maka tata tertib sekolah akan terjamin dan disiplin akan terlihat jika tanpa disertai hukuman, anak sudah dapat bertingkah laku dan memilih

2 Ibid,…139

perbuatan-perbuatan yang diharapkan darinya. Karena kedisiplinan sangat berhubungan erat dengan motivasi belajar seseorang siswa.

Mengingat sering timbulnya masalah pelanggaran peraturan yang dilakukan peserta didik di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Pasuruan, maka kedisiplinan di sekolah sangat penting dan diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di lingkungan sekolah.

Dengan berdisiplin siswa diharapkan bisa melakukan penyesuaian diri dari berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, sehingga dengan mentaati tata tertib di sekolah itu akan menyebabkan motivasi belajar seorang siswa menjadi meningkat. Dan disinilah perlunya perlunya kedisiplinan di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Pasuruan guna mengendalikan tingkah laku siswa-siswi selama di sekolah.

Kedisiplinan di sekolah merupakan hal yang penting dalam menumbuhkan atau meningkatkan motivasi belajar seorang siswa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari bahwa siswa yang tidak disiplin di sekolah maka motivasi belajar rendah atau menurun dan juga sebaliknya. Mengingat motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam segala kegiatan terutama motivasi belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa kedisiplinan di sekolah merupakan alat yang penting atau pendorong dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar seorang siswa. Disinilah semua guru di sekolah Madrasah Aliyah Negeri

Pasuruan berusaha memberikan contoh dan dorongan dalam melaksanakan kedisiplinan di sekolah guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

Karena adanya permasalahan di atas, maka peneliti ingin mengangkat judul skripsi yang berkaitan dengan judul "KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan merumuskan masalah yang akan diungkapkan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kedisiplinan di sekolah siswa di ....?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa di ...?
3. Adakah korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI? Jika ada, Sejauh mana korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan di sekolah siswa di .....
2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa di ....
3. Untuk mengetahui adakah ada korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI . Jika ada, seberapa besar korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk memenuhi satuan kredit semester progam S1 dalam ilmu pendidikan di...
2. Sebagai sumbangsih pemikiran dalam rangka peningkatan aspek pendidikan dan pengembangan bimbingan dan konseling terutama untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar pada siswa.
3. Dapat dijadikan masukan bagi para guru BK dalam rangka membantu siswa untuk berdisiplin di sekolah dan memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan motivasi belajar.
4. Dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya sebagai refrensi yang apabila adanya relevansi masalah yang sedang diteliti.

E. Definisi Operasional
Untuk memperoleh lebih jelas mengenai judul skripsi yang peneliti susun ini, maka peneliti disini merasa perlu untuk menjelaskan definisi operasional dalam skripsi ini yaitu:
1. Korelasi
Adalah hubungan antara dua hal atau masalah, namun tidak selamanya saling menyebabkan antara satu dengan yang lainnya.3
2. Kedisiplinan di sekolah
Taat dan patuh terhadap peraturan yang dibuat bersama atau oleh dirisendiri.4 Kedisiplin di sekolah adalah usaha sekolah untuk memeliharaperilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untukberperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolah.5 Sedangkan menurut Harris Clemes adalah Hubungan antara anggota-anggota personal sekolah menawarkan suatu dasar pengambilan keputusan dan menjadikannya model di dalam cara mengadakan perubahan yang seharusnya terjadi di dalam sekolah.

Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kedisiplinan adalah suatu sikap secara sukarela untuk mematuhi tata
3 M. Dahlan dan Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual. (Surabaya:
Target Press, 2003), 422
4 M. Dahlan dan Lya Sofyan Yacub, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual. (Surabaya:
Target Press, 2003), 144
5 http://www.bruderfic.or.id/h-23/definisi-disiplin-sekolah.html

tertib di dalam menjalankan peraturan-peraturan di sekolah melalui latihan dan pengalaman sendiri.
Adapun indikator kedisiplinan yaitu meliputi :
a. Kehadiran siswa di sekolah
b. Pekerjaan dan pengumpulan tugas
c. Proses belajar mengajar dan
d. Tata tertib sekolah

3. Motivasi belajar
Kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid.6 Motivasi belajar adalah kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid.7 Sedangkan menurut Winkel motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan.8 Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang untuk nmelakukan sesuatu perbuatan guna untuk mencapai suatu tujuan.

6 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), 162
7 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), 16
8 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), 114

Adapun indikator motivasi belajar yaitu meliputi :
a. Percaya diri,
b. Mandiri dan
c. Kemampuan belajar.

F. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan skripsi ini agar dapat memperoleh gambaran lebih jelas dan menyeluruh isinya, maka secara global dapat dilihat pada sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I adalah pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan

BAB II adalah berbicara tentang kajian teoritis yang pembahasannya terdiri dari Kedisiplinan Siswa di Sekolah meliputi: pengertian kedisiplinan siswa di sekolah, dasar-dasar kedisiplinan, tujuan kedisiplinan siswa di sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, upaya mendisiplinkan siswa. Dan sedangkan Motivasi Belajar yang meliputi: pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi, prinsip-prinsip motivasi, bentuk-bentuk memotivasi, upaya
meningkatkan motivasi belajar. Kemudian memabahas tentang korelasi antara kedisiplinan di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI.

BAB III adalah metode penelitian yang berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, tehnik analisa data.

BAB IV adalah berisi tentang laporan hasil penelitian, yang terdiri dari latar belakang obyek, penyajian data, dan analisis data.

BABV adalah merupakan bab yang terakhir dalam penelitian skripsi ini yang memuat kesimpulan dari seluruh rangkaian penelitian dan sebagai penutup adalah saran-saran dari peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar