Selasa, 06 September 2011

KETENTUAN FORMAT LAPORAN SKRIPSI /THESIS

Format karya penulisan ilmiah, termasuk skripsi maupun tesis juga perlu penyeragaman, walaupun kadang tiap kampus/universitas memberlakukan standarisasi yang agak berbeda. Salah satu penyeragaman yang berlaku umum dijelaskan di bawah ini. Silakan disimak semoga bermanfaat.

1. Pengetikan Riset/Skripsi/Thesis

Di dalam pengetikan skripsi, banyak hal yang perlu diperhatikan agar peneliti dapat membuat laporan sesuai dengan standart pelaporan yang umum berlaku.

a). Macam dan Ukuran kertas

Macam kertas yang direkomendasikan adalah kertas putih HVS 80 gram dengan ukuran 21 x 29,7 cm ( A4 ), kecuali untuk lembar tertentu seperti kertas grafik, gambar, lembar kuesioner, dan lainnya. Jangan gunakan HVS 70 gram karena agak tipis dan mudah terlipat.

b). Tipe Huruf dan Warna

Tipe huruf yang dipakai adalah Times New roman atau Arial dengan size 12. Mengenai warna tulisan yang dipakai adalah warna hitam. Penggunaan warna lain diperbolehkan bila hal tersebut dibutuhkan dalam riset dan sesuai dengan jurusan yang diambil misalnya : Pada jurusan Seni rupa, kadang beberapa kata atau tulisan dan gambar berwarna dibutuhkan untuk menguatkan argument.

c). Pengaturan Kertas

Lebar ruang yang tidak dipakai untuk pengetikan, untuk tepi kiri biasanya adalah 4 cm, tepi kanan 3 cm, tepi atas 4 cm dan tepi bawah 3 cm. Ruangan yang terdapat dalam naskah harus terisi penuh, yaitu pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai tepi kanan dan jangan ada ruangan yang kosong. Pengecualian bila dimulai dengan alinea baru, persamaan daftar, sub judul atau hal-hal lain yang khusus.

d). Jarak Spasi

Spasi yang dipakai adalah 2 spasi. Pengetikan satu spasi terbatas hanya untuk abstrak, kutipan langsung panjang yang lebih dari 3 baris, catatan kaki dan daftar pustaka dan judul pada Daftar Tabel atau Daftar Gambar. Pengetikan tiga spasi dipakai antara nomor bab dengan judul bab, antara judul bab dengan baris pertama bab yang bersangkutan dan antara judul subbab dengan baris diatas dan dibawahnya.

e). Sela Ketukan ( Indensi )

Indensi yang dipakai adalah satu tabulasi normal. Tabulasi ini dipakai misalnya pada baris pertama alinea baru, indensi digunakan untuk catatan kaki. Indensi ganda ( dari tepi kiri dan kanan ) digunakan untuk kutipan langsung. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.

f). Nomor Halaman

Untuk nomor halaman, gunakan angka Romawi kecil untuk halaman-halaman dibagian awal skripsi misalnya pada bagaian cover dalam, daftar isi, prakata dst. Sedangkan bagian utama yaitu Bab 1 (Pendahuluan) hingga Bab 5 (Kesimpulan dan saran) dan bagian akhir (Daftar Pustaka dan Lampiran) menggunakan angka Latin. Angka dari tiap halaman bisanya diletakkan di kanan atas halaman.

g). Nomor Bab dan Bagiannya

Untuk memudahkan penulisan skripsi, bab dan bagian-bagiannya diberi nama seperti dibawah ini :

Tabel 1. Pembagian Bab dan Bagiannya

Nama Pembagian

Penulisan

Bab

Anak Bab

Seksi

Anak Seksi

Pasal

Anak Pasal

Ayat

Anak Ayat

I, II, III

A, B, C

1, 2, 3

a, b, c

1), 2), 3)

a), b), c)

( 1 ), ( 2 ), ( 3 )

( a ), ( b ), ( c )

Jika masih ada bagian dari anak ayat, dapat digunakan huruf Romawi kecil. Tata letak dari bab dan bagian-bagian dibawahnya ditulis makin kecil makin masuk ke dalam area penulisan.

3. Kutipan

Kutipan adalah materi tulisan yang diambil langsung dari sumber kepustakaan secara persis kata demi kata tanpa perubahan. Kutipan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1). Kutipan langsung, yaitu kutipan yang diambil langsung dari sumber aslinya. Jika mengutip pendek, sebaiknya dijalin dalam teks dengan memberikan tanda petik, sedangkan yang panjang diberi tempat tersendiri dalam satu alinea tanpa adanya tanda petik. Jangan lupa untuk memberitahukan sumber dari kutipan tersebut.

2). Kutipan tidak langsung, merupakan kesimpulan pikiran sendiri dari kutipan-kutipan yang ada, dibuat tanpa memakai tanda petik.

3. Catatan Kaki

Catatan kaki dapat dimanfaatkan bagi pengutip untuk mencantumkan sumber dari mana kutipan diambil, selain itu dapat juga dipakai untuk memberikan catatan penjelasan ( memberikan keterangan tambahan yang tidak layak dimasukkan dalam teks ). Didalam pembuatan catatan kaki dikenal adanya istilah-istilah Ibid., Op. Cit., dan Loc. Cit. Yang penjelasan dibawah ini.

a). Ibid.

Singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti dengan kutipan berikutnya yang sumbernya sama tanpa diselingi dengan kutipan lain.

b). Op. Cit

Singkatan dari opere citato, ( dalam karya yang telah dikutip ). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip hanya halaman yang beda dan telah diselingi oleh sumber kutipan lain.

c). Loc. Cit.

Singkatan dari loco citato, ( tempat yang pernah dikutip ). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip termasuk halamannya sama, tetapi telah diselingi oleh sumber kutipan lain.

Contoh lengkap pemakaian ketiga istilah diatas, disajikan berikut ini.

1) Harapandi Dahri, Pemikiran Teologi Sufistik Syekh Abdul Qodir Jaelani ( Jakarta : Wahyud Press, 2004), p. 88

2) Ibid.

3) Ibid., p. 200

4) Arifin, HM, Psikologi Dakwah ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), p. 130.

5) Harapandi, loc. Cit.

6) Harapandi, op. Cit., p. 66.

Teknik lain dalam menyebut sumber kutipan yang tidak dicantumkan pada kaki melainkan langsung ditempatkan dibelakang teks yang memuat kutipan, dituliskan diantara tanda kurung seperti dua contoh dibawah ini. Teknik ini biasa dipakai pada jurnal atau majalah ilmiah, tidak dianjurkan pada pembuatan skripsi atau tesis.

1. ( Harapandi, 2004 : 68 )

Maksudnya, buku karangan Harapandi Dahri, tahun 2004 yang ada dicatatan akhir, halaman 68

2. ( 5 : 99 )

Maksudnya, bahan dikutip dari buku yang dicatatan akhir menempati nomor urut 5, halaman 99.

4. Tabel dan Gambar

Pada penomoran Tabel maka ditulis di atas tabel tersebut, dengan menyebutkan pula nomor Tabel. Kata tabel bila diikuti dengan nomor tabel harus menggunakan huruf besar diawal kalimat, misalnya : “ ...dan lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini“. Jangan lupa menggunakan 1 spasi untuk judul Tabel yang lebih dari 1 baris. Lihat contoh berikut ini :

Tabel 2. Hubungan antara level ekonomi dengan kenakalan remaja : Studi kasus di daerah A, Jakarta Barat.

No

Keterangan

Remaja nakal

Remaja tidak nakal

Jumlah

1

Ekonomi Keluarga Tinggi

A 10

B 18

28

2

Ekonomi Keluarga Rendah

C 16

D 22

38

3

Jumlah

A + C 26

B + D 40

66

Sumber : Data primer dari Responden

Untuk penomoran tabel dan gambar digunakan 2 nomor yaitu angka pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel/gambar berada, dan angka kedua menunjukkan nomor urut tabel/gambar pada bab yang bersangkutan. Setiap kata dari nama tabel dan gambar dimulai dengan huruf besar. Dibawah tabel/gambar, penulis dapat mencantumkan sumber data/gambar.

D. DAFTAR SINGKATAN

Didalam penulisan karya ilmiah sering ditemukan istilah-istilah yang ditulis dalam bentuk singkatan. Beberapa ketentuan menulis singkatan dalam penulisan karya ilmiah:

1. Singkatan ditulis setelah uraian dan diletakkan di dalam tanda kurung, misalnya BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah)

2. Singkatan nama orang, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Mis : M.H. Sadelih

3. Penggunaan gelar akademik Sarjana dan Magister ditempatkan di belakang nama yang bersangkutan sesuai dengan KepMen 036/U/1993 (1993) dan KepMen 178/U/2001 (2001).

4. Gelar akademik S1 profesional dokter diberi singkatan dr, sedangkan gelar S3 Doktor dengan singkatan Dr dan ditempatkan di depan nama yang bersangkutan sesuai dengan KepMen 036/U/1993 (1993) dan KepMen 178/U/2001 (2001). Sering terjadi kesalahan secara berlebihan, yaitu gelar dokter ditulis Dr dan gelar Doktor ditulis DR.

5. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata diuliskan dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

6. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.

Berikut ini disajikan daftar istilah yang sering digunakan berikut artinya.

Singkatan

Kata Lengkap

Arti

1. Daftar Istilah

anon.,

Art., arts.

Bk. Bks.

c., ca

cf.

cf. Ante,

cfm.

cf. Post,

chap., chaps.

col., cols

comp,

Div., Divs.

Ed., eds

Ed., add

e.g.

et al.

et seq.,

Et passim,

f., ff.

Fig., Figs.

Ibid

Idem,

i.e.

ills.

Infra

jo.

l., ll.

loc. Cit

n., nn.

n.d.

n.n.

n.p.

No., nos.

p., pp.

par., pars

Pt., Pts.

QED, Q.E.D

Re., rev.ed

r.

Sec., Secs.

Ser.

2. Gelar Akademik

B.A.

B.Sc.

J.D.

LL.B.

LL.D.

LL.M.

M.A.

M.B.A

M.D.

M.Hum

M.Kom

M.M.

M.Sc.

M.Si

M.T

Ph.D.

S.H.

S.Ked

S.Kom

S.Psi

S.S.

S.T.

SSosI

SP

SHut

anonymous

( article, articles )

Book, books bk.,

( cirrca ), k.,

( confer ),

band,

( conform ),

band.

( chapter, chapters ),

( column, columns ),

( complied, complier ),

( division, division ),

( editor, edited by ),

( edtion, editions ),

( exampli gratia ),

( et alli, et aliae ),

( et sequens ),

( and here and there ),

( and the following ),

( figure, figures ),

( ibidem ),

the same person,

( id est ), y.i.,

( illustrated, illustrator )

( below ), dib.,

( juncto ) ,

( lines-lines ),

( loco citato ),

( note, notes ),

( no date ),

( no name ),

( no place ),

( number, numbers )

( Page, pages ),

( paragraph, paragraph )

( part, parts ),

( qued erat demonstrandum),

(revised, revision, revised edition)

( recte ),

( section, sections ),

( series ),

Bachelor of Arts

Bachelor of Science

Juris Doctor (Doctor of Laws)

Legium Baccalaureus ( Bachelor of Laws)

Legium Doctor (Doctor of Laws)

Legium Magister (Magister of Laws)

Master of Arts

Master of Business Administration

Medicinae Doctor (Doctor of Medicine)

Magister Humaniora

Magister Komputer

Magister Manajemen

Master of Science

Magister Sains

Magister Teknik

Philosophiae Doctor (doctor of Philosophy)

Sarjana Hukum

Sarjana Kedokteran

Sarjana Komputer

Sarjana Psikologi

Sarjana Sastra

Sarjana Teknik

Sarjana Sosial Islam

Sarjana Pertanian

Sarjana Kehutanan

tak berpengarang

art., artikel

buku-buku

kira-kira,

band., bandingkan

diatas

sesuai dengan

Dibawah

Bab

kol., kolom

dihimpun oleh,penghimpunan

bagian, bag.

ed., eds., editor

ed., edisi

mis., misal

dkk. Dan kawan-kawan dyb., yang berikutnya

disana-sini menunjukkan bahwa materi yang ditunjuk terdapat pada halaman-halaman yang tersebar disana – sini, tidak persis berikut halaman yang ditunjuk.

dyb.

gamb, gambar

sda., sama dengan atasnya

orang yang sama

yakni

il., ilustrasi

dibawah

berhubungan dengan

bar., baris, 1.3

dihalaman yang sama

cat., catatan

t.t., tak bertanggal

t.t., tak bernama

t.k., tak disebut tempat kota terbit

no., nomor

h., halaman

par., paragraf

bag., bagian

ydb., yang dibuktikan

edisi yang diperbaharui

halaman sebelah kanan suatu

buku

sek., seksi

serie

Sumber : Husein Umar Research Methode in Finance and Banking (2000: 330), diolah

1. Pemakaian Tanda Baca Titik yang Perlu Dihindari

a. Penulisan singkatan PT dan CV tidak perlu diakhiri tanda baca titik

Mis : PT Ambarwati bukan PT. Ambarwati

b. Penulisan nama PT atau perusahaan disesuaikan dengan trade mark perusahaan. Apabila dalam trade mark perusahaan ditulis dengan huruf kapital semua maka kita harus mengikuti ketentuan tersebut. Namun, jika tidak dengan huruf kapital semua, kita hany menulis huruf kapital di awalnya saja.

c. Penulisan singkatan rupiah (Rp) tidak perlu diakhiri dengan titik. Mis : Rp 125.000,00 bukan Rp. 125.000

2. Tanda Petik Ganda

a. Tanda petik ganda dipakai untuk mengapit petikan atau kutipan pembicaraan langsung

b. Judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

3. Tanda Petik Tunggal (’....’)

a. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan atau penjelasan ungkapan asing (survive ’sintas’, survival ’sintasan’).

4. Tanda Elipsis ( ...)

a. Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada suatu kutipan.

5. Tanda Garis Miring

a. Tanda miring digunakan untuk menggantikan penulisan :

- tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan

- kata tiap

b. tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan pilihan (atau).

6. Aturan Penulisan Angka

a. Penulisan angka di awal kalimat ditulis menggunakan huruf (kalau mungkin hindari penggunaan angka di awal kalimat dengan cara menyusun ulang kalimatnya)

b. Penulisan angka yang melebihi ratusan ribu boleh ditulis menggunakan gabungan angka dan kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar